Jumat, 05 November 2010

Proses Dan Tahapan Konseling

1.PROSES KONSELING

A. Latar Belakang
Proses konseling merupakan suatu kegiatan pencarian data dari seseorang yang sedang mengalami masalah. Proses konseling dipandang berhasil apabila selama proses konseling terdapat perubahan pada klien. Maka konseling lebih menekankan pada proses dalam kurun waktu tertentu sebagai upaya meningkatkan kepercayaan dan hubungan antara klien dengan Konselor.
B. Langkah-langkah Psikologi Konseling
1. Menyatakan kepedulian atau keprihatinan dan membentuk hubungan dengan klien sebagai upaya menjalin kedekatan. Melalui kegiatan ini diharapkan klien berkeinginan untuk dan semangat untuk menyelesaikan masalahnya. Keseriusan dan kejujuran klien akan nampak, dan memberikan penjelasan serta pengertian agar klien menyadari perlunya bantuan untuk menyelesaikan masalahnya dan klien mau mengikuti proses konseling.
2. Membentuk hubungan
Membangun hubungan yang bercirikan kepercayaan, keyakinan, dengan didasari keterbukaandan kejujuran atas semua pernyataan klien dan Konselor dalam proses konseling.. Hal ini menyebabkan kepercayaan klien cukup besar terhadap koselor maka bantuan akan mudah diberikan. Tehnik yang biasa digunakan adalah keterampilan mendengarkan, dan memantulkan perasaan.
3. Menentukan tujuan dan mengeksplorasi pilihan
Maksud dan tujuan konseling, diantaranya :
a.   Adanya perubahan pada diri klien secara fisik maupun psikis, tindakan atau perasaan.
b.   Terbentuknya perasaan diterima dan dipercaya adanya masalah dalam dirinya.
c. Terciptanya pemahaman dan pengertian klien terhadap masalahnya.
d. Mampu menyelesaikan dan mengatasi masalahnya dan masaah yang akan datang.
4.Menangani masalah
Pada langkah ini Konselor berusaha untuk dapat menentukan masalah mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu dan mana masalah-masalah yang harus ditinggalkan. Konselor mengarahkan klien pada masalah yang menjadi prioritas utama.
5. Menumbuhkan kesadaran
Manumbuhkan kesadaran klien agar klien benar-benar memahami apa yang sedang dialami dan apa yang harus dikerjakan dalam menyelesaikan masalahnya. Dalam menumbuhkan kesadaran klien Konselor berusaha mengarahkan klien mencapai apa yang disebut insight atau understanding.
6. Merencanakan cara bertindak
Kesulitan selanjutnya adalah mengambil satu tindakan atau keputusan penyelesaian masalah. Biasanya klien merasa kebingungan dan rasa keraguan, maka Konselor memberikan pilihan dan mengajak klien untuk merencanakan dan melakukan tindakan dari hasil insight.
7. Menilai hasil dan mengakhiri konseling
Dari setiap langkah perlu diperhatikan sejauh mana tujuan konseling yang telah didapat. Keputusan untuk mengakhiri konseling adalah usaha bersama antara klien dan Konselor. Walaupun Konselor sebagai penentu proses konseling tapi bukan berarti mengakhiri konseling sesuka hati menghantikan konseling tanpa persetujuan klien.
   2. TAHAPAN KONSELING
A. Tahapan Awal
Tahap awal merupakan upaya untuk menjalin hubungan baik antara Konselor dengan klien agar klien dapat terlibat langsung dalam proses konseling. Diharapkan dapat memberikan arahan konseling secara tepat. Dalam tahap awal ada dua langkah yang harus diperhatikan. Dalam membina hubungan baik antara Konselor dengan klien, adanya rasa percaya antara keduanya, saling menerima dan bekerja sama dalam menyelesaikan masalah. Klien percaya dan menerima Konselor untuk membantu masalah yang dihadapi, klien mengungkakan masalahnya dengan terbuka, Konselor menerima bahwa masalah klien bear-benar terjadi dan memberi bantuan dengan cara menciptakan rapport atau menggunakan teknik konseling lain.
Batasan yang diberikan maksudnya Konselor berusaha mengarahkan masalah yang terjadi pada klien seperti dari beberapa masalah yang dialami Konselor coba memberikan proiritas pada masalah yang paling penting untuk diselesaikan.
B.Tahapan Inti
1. Eksplorasi kondisi klien
Usaha Konselor mengkondisikan keadaan klien dalam konseling, atau berusaha mengadakan perubahan pada tingkah laku dan perasaan klien.
2. Identifikasi masalah dan penyebabnya
Mengadakan pendataan masalah dan mencari tahu latar belakang terjadinya masalah. Identifikasi alternative pemecahan
Memberikan beberapa pilihan penyelesaian dan pemecahan masalah diharapkan klien sendiri yang memilih.


3. Pengujian dan penetapan alternative pemecahan
Meminta klien untuk merealisasikan dari pilihan / keputusan yang diambil. Evaluasi alternative pemecahan. Meninjau kembali pengujian alternative pamecahan masalah serta hasil pemecahan masalah.
4. Implementasi alternative pemecahan
Menganjurkan untuk mengerjakan dari salah satu pemecahan masalah yang telah berhasil.
C. Tahap Akhir
1. Konselor bersama klien membuat kesimpulan mengenai hasil
    proses konseling,
2. Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan
    kesepakatan yang telah terbangun dari proses konseling     sebelumnya,
3. Mengevaluasi jalannya proses dan hasil konseling (penilaian   
    segera),
4. Membuat perjanjian untuk pertemuan berikutnya.
    Pada tahap akhir ditandai beberapa hal, yaitu ;
- Menurunnya kecemasan klien,
- Perubahan perilaku klien ke arah yang lebih positif, sehat
   dan dinamis,
- Pemahaman baru dari klien ke arah yang lebih positif, sehat
  dan dinamis,
- Adanya rencana hidup masa yang akan datang dengan
   program yang jelas.
   3. APLIKASI TAHAPAN KONSELING
Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan agar proses konseling terstruktur dan runtut. Dengan demikian dapat dilakukan penggalian masalah serta tindak lanjut yang perlu dilakukan konseli secara konstruktif.
A. PEMBUKAAN
Sambutan yang hangat dan ramah agar klien merasa diterima dan tenang (rileks). Gunakan bahasa tubuh positif dan kontak mata sesering mungkin.
Ciptakan hubungan yang hangat, tumbuhkan kepercayaan pada diri konseli sehingga ia terdorong untuk mengungkapkan apa maksud kedatangan atau masalahnya dengan santai, jelas, sehingga suasana ini tepat untuk memasuki proses konseling.
Jika Anda yang memanggil, jelaskan alasan dan tujuan panggilan tersebut. Jika inisiatifnya datang dari klien, maka bantulah klien menjelaskan tujuannya.
Memberi kesempatan pada konseli untuk mengungkapkan perasaan dan masalahnya.






B. EKSPLORASI MASALAH
Pada bagian ini konselor menjelajahi masalah konseli, termasuk apa yang dipikirkan, dirasakan, keinginan, mengumpulkan informasi dan fakta.
Simpulkan dan catat isi dan perasaan yang tersirat dalam uraian klien
Membantu menemukan kejelasan masalah, struktur masalah dan kaitan satu dengan yang lain.
Tafsirkan data yang ada.

C. MENGEMBANGKAN ALTERNATIF PEMECAHAN
Pemantapan : hal-hal yang telah didapat atau dicapai sampai dengan langkah ini dimantapkan. Kemudian dilakukan usaha mencari jalan keluar yang sesuai dan tepat menurut konseli.
Perencanaan : rencana dan menentukan strategi ditetapkan untuk memecahkan masalah yang ditemukan dan menjalankan kemungkinan jalan keluar yang telah dipilih, memakai ketrampilan baru yang diperoleh atau merealisasikan tingkah laku yang dipilih untuk dilakukan oleh konseli.
Dorong klien untuk mencari alternatif pemecahan masalah.
Dalami perasaan klien dan akibat yang mungkin muncul dari alternatif-alternatif yang tersedia.
Jangan mengutarakan pandangan-pandangan Anda jika tidak diperlukan. Tetapi berikan informasi mengenai kebijakan-kebijakan perusahaan yang dapat membantu klien mengambil keputusan.

D. DUKUNGAN DAN KEPERCAYAAN
Tunjukkan empati Anda dan tunjukkan bahwa Anda yakin ia dapat memecahkan masalahnya.
Berikan dukungan dan sarana-sarana, jika dibutuhkan.
Anjurkan karyawan ke bagian pengelola SDM atau program-program bantuan karyawan, jika masalahnya berada di luar lingkup Anda.

E. TINDAK LANJUT
Buatlah jadual untuk pertemuan tindak lanjut untuk mengetahui perkembangannya.
Buatkan catatan singkat mengenai hasil pertemuan.

KESIMPULAN
Setiap upaya yang dilakukan dalan psikologi konseling tidak lain sebagai upaya membantu klien untuk memahami dirinya dan lingkungannya agar dapat melakukan penyesuaian dengan optimal. Setelah dilakukannya Proses konseling diharapkan setiap konflik yang terjadi dapat diatasi sendiri oleh klien. Dengan menggunakan segala kelebihan atau potensi yang ada pada diri klien. Seorang hanya mengarahkan dan membantu mencari pilihan pemecahan masalah yang dialami oleh klien bukan menginterfensi diri klien.

Daftar Pustaka:
Anna, 2008. Aplikasi Tahapan Konseling.
www.inspiratio.web.id/?p=13. (diakses 28 februari 2010)
Eko, 2008, “Aplikasi Psikologi
 konseling”,www.wordpress.com(diakses 28 februari 2010)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar