Rabu, 03 November 2010

Pakar :Aktivitas Merapi Meletus Bisa Berbulan - bulan

TRIBUNNEWS.COM- 
Erupsi atau meletusnya gunung Merapi sejak 26 Oktober 2010 disinyalir bisa berlangsung hingga berbulan-bulan. Namun demikian tidak tahu persis berapa lama erupsi itu akan berlangsung.

Demikian diungkapkan John Ebel, Direktur Buestin Observation, Boston College, Amerika Serikat. 

"Erupsi Merapi kali ini bisa berbulan-bulan. Tapi tidak ada yang bisa memprediksi waktu erupsi ini dengan pasti" katanya dikutip nationalgeographic.co.id (3/11)

Dalam waktu 500 tahun terakhir, sudah 68 kali Merapi meletus. "Erupsi ini merupakan aktivitas baru setelah dalam waktu 3 bulan tidak aktif. Jadi, meskipun erupsi sudah berhenti, Merapi tetap berbahaya" jelas Venzke.

Indonesia berada di dalam Cincin Api Pasifik, sabuk gempa bumi terbesar di dunia yang terbentang 40.000 kilometer dari Chile melintasi Jepang hingga ke Asia Tenggara. Indonesia juga memiliki banyak patahan teknonik. Pergerakan patahan bisa menyulut aktivasi gunung api. 

Pembahasan ini bermula ketika ada kabar terkait apakah meletusnya Merapi akan mempengaruhi gunung api lain juga ikut meningkat aktivitasnya.

Ternyata, menurut ahli, letusan gunung Merapi sejak 26 Oktober hingga kini dinilai tidak memicu gunung lain untuk meletus. Karena sistem gunung berapi pada umumnya terpisah antara satu dengan yang lain.

Demikian diungkapkan Ed Venzke dari Global Volcanism Program Smithsonian Institution, Washington D.C., Amerika Serikat. Gunung Merapi yang meletus akan mempengaruhi gunung lain meletus, hanya jika letak gunung itu sangat berdekatan.

"Tidak ada bukti kalau aktivitas Merapi memengaruhi gunung api lain" ujar Venzke kepada OurAmazingPlanet.

Diakui memang ada beberapa gunung api di Indonesia juga aktif menyusul meletusnya gunung Merapi sejak seminggu lalu. Minimal ada dua gunung yang sekarang berstatus siaga yaitu Gunung Karantetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, dan Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara. Sedangkan 19 gunung lainnya, termasuk Gunung Anak Krakatau di Jawa yang sudah menyemburkan asap dan gas beracun masih dinyatakan waspada.

Gunung api berstatus awas berarti gunung akan segera atau sedang meletus. Gunung-gunung yang diberi status siaga memiliki peningkatan kegiatan seismik yang intensif. Status waspada berarti ada kenaikan aktivitas di atas normal. (*)

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar