Minggu, 08 April 2012

Sistem Informasi Berbasis Komputer

A. Pengertian (CBIS)
Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan berbasis komputer. Berikut penjelasan masing-masing istilah tersebut.
1. Data
     Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi.
2. Informasi
         Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna
bagi yang  menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat    digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.
    3. Sistem
Sistem merupakan entitas, baik abstrak maupun nyata, dimana terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait satu sama lain. Objek yang tidak memiliki kaitan dengan unsur-unsur dari sebuah sistem bukanlah komponen dari sistem tersebut.
 
B. Sistem Informasi
           Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang   dimiliki antar subsistemnya,sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.
     Berbasis Komputer
           Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting  dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.

C. Sub Sistem dari Sistem Informasi Berbasis Komputer 
           Salah satu dari sub sistem dari sistem informasi berbasis komputer yaitu sistem pakar. Menurut Martin dan Oxman (1988) sistem pakar adalah sistem yang berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut (Kusrini, 2006:11).
         Edward Feigenbaum (1982) mendefinisikan sistem pakar sebagai suatu program komputer cerdas yang menggunakan knowledge (pengetahuan) dan prosedur inferensi untuk menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang membutuhkan seorang ahli untuk menyelesaikannya (Arhami, 2005:2).
        Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem pakar adalah sebuah perangkat lunak komputer yang memiliki basis pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan penalaran menyerupai seorang pakar dalam memecahkan masalah. Sistem pakar adalah salah satu jalan untukmendapatkan pemecahan masalah secara lebih cepat dan mudah.
         Dengan sistem pakar, seseorang yang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit atau bisa juga hanya sekedar mencari informasi berkualitas yang sebenarnya hanya bisa diperoleh dengan bantuan para ahli. Sistem pakar juga dapat membantu aktifitas pakar, yang difungsikan sebagai assisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.
         Sistem pakar merupakan sebuah terobosan dalam mengambil dan memadukan pengetahuan dengan  teknologi. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan aturan-aturan penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang berasal dari pengalaman maupun penelitian satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut kemudian diolah dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah tertentu.
 1. Karakteristik Sistem Pakar
a.       Memiliki kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman.
b.      Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru.
c.       Mampu menangani masalah yang kompleks (semi terstruktur).
d.      Memecahkan masalah dengan penalaran.
e.       Menggunakan pengetahuan untuk menyelasaikan masalah.

2. Bagian Sistem Pakar
           User Interface, adalah bagian yang memungkinkan manajer mamasukan instruksi dan informasi ke dalam dan menerima informasi dari sistem pakar.
a. Input terdapat empat metode yaitu
              • Menu
• Commands
• Natural Languange
• Customized Interfaces
          b. Output Sistem Pakar , antara lain:
              • Penjelasan dari pertanyaan
              • Penjelasan dari penyelesaian masalah
c.  Knowledge Base, adalah bagian yang memuat fakta-fakta yang menjelaskan area masalah, dan juga  teknik menerangkan masalah yang menjelaskan bagaimana fakta-fakta tersebut cocok satu dengan yang  lain dalam urutan yang logis. Istilah problem domain digunakan untuk menjelaskan area masalah.
d.  Interference Engine, adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi. knowledge base berdasarkan urutan tertentu. Selama konsultasi, interference engine menguji aturan-aturan satu persatu dan ketika kondisi benar naka satu tindakan diambil.
 e.  Development Engine, adalah alat yang digunakan untuk menciptakan sistem pakar, dalam hal ini dua alat yang biasa digunakan adalah bahasa pemrograman dan ES shell.

3. Langkah-langkah Pembuatan Sistem Pakar 
    a. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan
    b. Menentukan problema yang cocok
    c. Mempertimbangkan alternatif
    d. Menghitung pengembalian investasi
    e. Memilih alat pengembangan
    f. Merekayasa pengetahuan
    g. Merancang sistem
    h. Melengkapi pengembangan
    i. Menguji dan mencari kesalahan sistem
    j. Memelihara sistem

D. Contoh Sistem Pakar
1. XSEL, Sistem pakar yang bertindak sebagai asisten penjual di agen penjualan komputer DEC, yang membantu pelanggan memilih komputer yang sesuai dengan kebutuhannya.
2. MYCIN, Sistem pakar yang dikembangkan di Stanford University tahun 19870-an dengan tujuan membantu petugas medis dalam mendiagnosa penyakit yang disebabkan bakteri.
3. PROSPECTOR, Sistem yang diciptakan Richard Duda, Peter Hard, dan Rene Reboh tahun 1978 yang menyediakan kemampuan seorang ahli geologi.


Daftar Pustaka
Anonim. 2011. Pengertian Computer Based Information System (CBS). Diakses pada tanggal 8 April 2012, dari http://www.perpuskita.com
Cakming. 2011. Konsep Dasar Sistem Pakar. Diakses pada tanggal 8 April 2012, 
         dari  http://www.cakming.com/konsep-dasar-sistem-pakar/
 

Kamis, 15 Maret 2012

Analisa Perbedaan Struktur Kognisi, Manusia dan Arsitektur Komputer

MODEL KOGNITIF
Model kognitif merupakan suatu model yang berhubungan dengan sistem interaktif yang memodelkan aspek pengguna, seperti pemahaman, pengetahuan, tujuan dan pemrosesan. Kategorisasi khusus model ini adalah kompetensi kinerja, selera komputasi, tanpa disertai pembagian yang jelas.

Banyak model yang menggunakan pemrosesan mental dimana user mencapai tujuan dengan memecahkan sub-tujuan secara divide-and-conquer (bagi dan taklukkan). Model yang digunakan pada metode ini adalah :
1.    GOMS
GOMS merupakan model Goals, Operators, Methods, Selections yang diperkenalkan oleh Card, Moran dan Newell.
a.    Goal adalah tujuan yang ingin dicapai oleh user
b.    Operator, merupakan level terendah analisis, terdiri atas tindakan dasar yang harus dilakukan user dalam menggunakan sistem
c.    Method, dimana ada beberapa cara untuk membagi tujuan ke dalam beberapa sub-tujuan
d.    Selection, merupakan pilihan terhadap metode yang ada.

GOMS tidak membiarkan pilihan menjadi random, namun lebih dapat diprediksi yang secara umum tergantung dari user, kondisi sistem dan detai tujuan. Analisis GOMS umumnya terdiri dari satu tujuan tingkat tinggi yang kemudian didekomposisi menjadi deretan unit tugas yang selanjutnya dapat didekomposisi lagi sampai pada level operator dasar.

Dekomposisi tujuan antara tugas keseluruhan dan yugas unit melibatkan pemahaman terhadap strategi pemecahan masalah oleh user dan doman aplikasi secara detail. Bentuk deskripsi high level goal ini nantinya diadopsi selama proses analisis tugas.

Analisis struktur tujuan GOMS dapat digunakan untuk mengukur kinerja. Kedalaman tumpukan struktur tujuan dapat digunakan untuk mengestimasi kebutuhan memori jangka pendek. Pemilihan dapat diuji keakuratannya dengan jejak user dan perubahan respons.

GOMS merupakan metode yang baik untuk mendeskripsikan bagaimana seorang ahli melakukan pekerjaannya. Jika digabung dengan model fisik dan model perlengkapan maka akan dapat digunakan untuk memprediksi kinerja user dari aspek waktu eksekusi.

2.    CCT
CCT adalah kepanjangan dari Cognitive, Complexity Theory yang diperkenalkan oleh Kieras dan Polson. CCT merupakan perluasan dari GOMS yang mengandung banyak prediksi atau kemungkinan.

Pada CCT terdapat dua deskripsi paralel, yaitu :
  1. User goal
Berhubungan dengan aturan produksi. Aturan tersebut berbentuk  IF <kondisi> THEN <aksi> dan dipisahkan antara aturan untuk pemula dan yang sudah ahli
  1. System atau device
Berhubungan dengan jaringan transisi tergeneralisasi yang sangat detail. Terdapat deskripsi yang luas dan jaringan transisinya mencakup semua model dialog.

State (kondisi) adalah pernyataan tentang isi memori kerja. Jika kondisi benilai benar maka aturan produksi dijalankan, sedangkan aksi dapat terdiri dari satu atau lebih aksi elementer yang mungkin mengubah memori kerja atau berupa aksi ekternal seperti keystroke.

Aturan CCT dapat menggambarkan rencana yang kompleks dibandingkan dengan hirarki sekuensial pada GOMS. Aktivitas yang kontinyu dari semua aturan produksi memungkinkan untuk merepresentasikan rencana yang berkesinambungan. Secara umum, semakin banyak aturan produksi dalam CCT maka akan semakin sulit suatu interface dipelajari.

Masalah yang ada pada CCT adalah :
  1. Semakin detail deskripsinya, ukuran deskripsi dari satu bagian interface dapat menjadi sangat besar. Dimungkinkan terdapat beberapa cara untuk merepresentasikan perilaku user dan iterasi yang sama sehingga mengakibatkan adanya perbedaan  pada hasil pengukuran
  2. Pemilihan notasi yang digunakan, karena penggunaan notasi yang berbeda dapat mengakibatkan perbedaan pengukuran
  3. CCT adalah alat rekayasa dengan pengukuran kemudahan untuk dipelajari  dan tingkat kesulitan secara garis besar digabung dengan deskripsi detail perilaku user.
MODEL ARSITEKTUR KOGNITIF
Pada model arsitektur kognitif, prediksi dan pemahaman terhadap kesalahan merupakan fokus dari analisis yang dilakukan.

MODEL RUANG PERMASALAHAN
Secara umum ruang permasalahan merupakan suatu masalah yang terjadi pada waktu terjadi interaksi antara manusia dan komputer. Untuk memperkecil ruang masalah perlu dipertimbangkan hal berikut :
1.    Mendefinisikan masalah dengan tepat, mencakup spesifikasi yang tepat mengenai kondisi awal dan solusi yang diharapkan
2.    Menganalisa masalah serta mencari berbagai teknik penyelesaiannya yang sesuai
3.    Merepresentasikan pengetahuan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut
4.    Memilih teknik penyelesaian masalah yang terbaik

Masalah yang terjadi pad auser adalah tidak memiliki pengetahuan atas apa yang dikerjakan, misalnya seseorang ingin mengetik dengan WORD tetapi tidak tahu fitur-fitur yang ada pada aplikasi itu. Aplikasi yang cerdas mempunyai basis pengetahuan dan inference engine (mesin penarik kesimpulan) untuk menyelesaikan suatu masalah.

Pencarian dan pelacakan merupakan salah satu teknik untuk menyelesaikan masalah. Keberhasilan dari suatu sistem salah satunya ditentukan oleh kesuksesan dalam pencarian dan pencocokan.

Beberapa metode yang digunakan dalam pencarian dan pencocokan, misalnya :
1.    Pencarian Buta (Blind Search)
Pencarian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
a.    Breadth-first search (pencarian melebar pertama)
Semua node pada level n akan dikunjungi terlebih dahulu sebelum mengunjungi node n+1. Pencarian dimulai dari node root terus ke level 1 dari kiri ke kanan demikian seterusnya.
b.    Depth-first search (Pencarian mendalam pertama)
Proses pencarian dilakukan pada semua anak sebelum dilakukan pencarian ke node se-level

2.    Pencarian Heuristik
Merupakan suatu solusi untuk mengatasi kelemahan pencarian buta. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan panduan siatuasi dasar, seperti :
a.   Permasalahan yang mungkin tidak mempunyai solusi yang pasti karena permasalahan atau data yang tersedia bersifat ambigu
b. Permasalahan yang boleh jadi memiliki solusi pasti, tetapi biaya komputasi untuk mendapatkan solusinya semakin sangat tinggi, seperti catur, puzzle, dan sebagainya

Heuristik hanyalah panduan informasi untuk menebak lagkah berikut yang harus diambil guna menyelesaikan permasalahan.

3.    Perilaku Rasional
Didefinisikan sebagai perilaku yang dibentuk untuk mencapai tujuan khusus tertentu. Keberadaan elemen rasionalitas ini digunakan untuk membedakan antara perilaku sistem cerdas (intelligent) dengan mesin (machine-like). Dalam bidang kecerdasan buatan, sistem yang memiliki karakter perilaku rasional dikenal sebagai knowledge level system.

Dalam sebuah knowledge level system terdapat agen yang memiliki pengetahuan tentang diri dan lingkungan, termasuk tujuan yang ingin dicapai. Agen tersebut melaksanakan aksi tertentu dan menangkap informasi perubahan lingkungan. Tujuan agen dapat didefinisikan sebagai pilihan dari semua rangkaian kondisi agen atau lingkungan yang dimungkinkan.
Model komputasi ruang masalah dikemukakan oleh Newell dan Simon dari Carnegie Mellon University dimana ruang masalah terdiri dari sekumpulan kondisi dan operasi yang dilakukan terhadap kondisi itu.

Terdapat empat aktivitas pada ruang masalah, yaitu :
a.    Formulasi tujuan (goal formulation)
b.    Pemilihan operasi (operation selection)
c.    Aplikasi operasi (operation application)
d.    Pencapaian tujuan (goal completion)

Kelebihan dari model ini adalah rekursifnya. Aktivitas pada proses manapun hanya akan dijalankan bila pengetahuan yang dibutuhkan tersedia.

Sumber :
aqwam.staff.jak-stik.ac.id/files/11.-imk[2].doc



Jumat, 21 Oktober 2011

Aplikasi Tes Psikologi

Metode Rorschach
Penguji dan subjek biasanya duduk bersebelahan di meja, dengan tester sedikit di belakang subjek. Ini adalah untuk memfasilitasi "suasana santai tapi dikontrol". Ada sepuluh inkblots resmi, masing-masing dicetak pada kartu putih yang terpisah, kira-kira ukuran 18x24 cm. Masing-masing dari noda telah dekat sempurna simetri bilateral. Lima inkblots adalah tinta hitam, dua adalah hitam dan tinta merah dan tiga yang warna-warni, di latar belakang putih. Setelah tes subjek telah melihat dan menanggapi semua inkblots (fase asosiasi bebas ), para penguji kemudian menyajikan kembali satu per satu kali dalam satu set urutan untuk mempelajari subjek: subjek diminta untuk dicatat di mana ia melihat apa yang awalnya lihat dan apa yang membuatnya terlihat seperti itu (penyelidikan fase). Subjek biasanya diminta untuk memegang kartu dan dapat memutar. Apakah kartu diputar, dan faktor-faktor lain yang terkait seperti apakah izin untuk memutar mereka adalah bertanya, mungkin mengekspos ciri-ciri kepribadian dan biasanya memberikan kontribusi untuk penilaian. Sebagaimana subjek memeriksa inkblots, psikolog menuliskan semua kata subjek atau tidak, tidak peduli betapa sepele. Analisis tanggapan ini direkam oleh tes menggunakan tabulasi dan lembar penilaian dan, jika diperlukan, bagan lokasi terpisah.

Tujuan Tes Rorschach
Tujuan umum dari tes ini adalah untuk menyediakan data tentang kognisi dan kepribadian variabel seperti motivasi, kecenderungan respons, kognitif operasional, efektivitas, dan pribadi / interpersonal persepsi. Asumsi yang mendasarinya adalah bahwa seorang individu akan kelas rangsangan eksternal berdasarkan persepsi orang-spesifik set, dan termasuk kebutuhan, motif dasar, konflik, dan bahwa proses clustering ini merupakan perwakilan dari proses yang digunakan dalam situasi kehidupan nyata. Metode penafsiran berbeda. Rorschach sistem skoring telah digambarkan sebagai suatu sistem pasak yang menggantung pengetahuan seseorang kepribadian. Yang paling banyak metode yang digunakan di Amerika Serikat didasarkan pada karya Exner.
Administrasi tes kepada sekelompok subyek, dengan cara proyeksi gambar, juga kadang-kadang dilakukan, tetapi terutama untuk penelitian bukan tujuan diagnostik. Tes administrasi tidak boleh disamakan dengan penafsiran pengujian: "Interpretasi dari sebuah catatan Rorschach adalah proses yang kompleks. Itu membutuhkan kekayaan pengetahuan umum tentang dinamika kepribadian serta pengalaman yang cukup dengan metode Rorschach khusus. Proficiency sebagai administrator Rorschach dapat diperoleh dalam beberapa bulan. Namun demikian, bahkan mereka yang mampu dan memenuhi syarat untuk menjadi juru Rorschach biasanya tetap berada dalam tahap pembelajaran." untuk beberapa tahun.

Cara Membuat Bercak Tinta Dalam Tes Rorschach:
Tinta ditumpahkan di sehelai kertas, lalu kertas dilipat, tinta kemudian menyebar di kertas. Tidak semua figur dapat digunakan, hanya yang memenuhi kondisi tertentu yang dapat dipakai. Pertama, bentuknya harus relatif simpel, yang kompleks malah menyulitkan komputasi faktor-faktornya. Selanjutnya, bercak tersebut tidak boleh sugestif. Setiap figur yang memenuhi persyaratan, harus diujicobakan sebelum digunakan sebagai alat tes.
Berikut ini informasi singkat, langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menggunakan alat bantu tersebut:
1.    Downloadlah file ini : –Update 24/11/2007 20:05–Alat Bantu Tabulasi Tes Rorschach (ZIP)
2.    Alat bantu ini berfungsi maksimal menggunakan OpenOffice (Sejenis Ms. Office gratis), namun bisa juga digunakan menggunakan program Ms. Excel. Silakan download dan install terlebih dahulu OpenOffice. Buka file tersebut, maka akan tampak dua tab (sheets), sheet pertama berlabel tab waktu dan sheet kedua berlabel tab lengkap.
3.    Isilah kolom waktu reaksi dan waktu respon pada sheet tab waktu dalam satuan detik. Lalu isilah jumlah total respon kartu (Main saja, tidak termasuk Add) dan secara otomatis kolom jumlah waktu total respon dan juga rata-rata waktu reaksi akan terisi semua.
4.    Pindahlah ke tab lengkap, isilah sesuai dengan lembar jawaban tes ro yang berkaitan dengan determinan, konten, dan lokasi. Ingat hanya bagian tengah saja yang boleh dirubah, bagian luar yang tertulis 0 adalah bagian yang akan menampakkan nilai total.
5.    Bagian lain yang harus diisi manual adalah bagian jumlah FLR per kartu dan juga jumlah respon populer dalam tiap kartu. Lalu isilah jumlah total FLR yang lebih dari 2,5 pada kolom ungu dibawahnya (–update).
6.    Lalu isilah juga nilai FLR maksimal dan jumlah kartu sistematis untuk menentukan successionnya.
7.    Sekarang teman-teman akan melihat tabel berikut ini telah berisi nilai-nilai penghitungan secara otomatis dan tinggal disalin dan dibuat interpretasinya saja.

Sumber :

Anonim. (2009). Tes Rorschach. http://en.wikipedia.org/wiki/Rorschach_tes.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Graphology
Graphology merupakan salah satu metode yang dipergunakan dalam dunia psikologi untuk mengetahui karakter seseorang. Graphology merupakan bidang ilmu pengetahuan yang digunakan untuk menginterpretasikan karakter dan kepribadian seseorang melalui tulisan tangannya.
Dahulu, orang-orang Cina (ilmuwan Cina) telah menerapkan cara mengenali orang menggunakan tulisan ini. Tahun 1875, Jean Hyppolyte Michon kemudian memperkenalkan teori pengenalan karakter orang melalui tulisan ini dengan sebutan Graphology. Sejak tahun 1985 grafologi kemudian digunakan dalam ilmu kesehatan, pendidikan dan jurnalistik.
Grafo-Test sudah digunakan sebagai bagian dari forensik atau biometrik. Di Amerika, grafo-test digunakan untuk mengetahui trait kejujuran, kestabilan emosi, kemungkinan bertindak kasar dan judgement. Di Australia bahkan dipergunakan oleh The Australian Federal, State & Territory Police sebagai bentuk test yang lebih akurat daripada lie detector. Di Perancis dan Swiss banyak perusahaan menggunakan grafo-test untuk mencari karakter karyawan yang sesuai dengan kriteria perusahaan.
·       Motivasi dan dorongan yang ada dalam diri
·       Kestabilan emosi
·       Bidang/minat yang sesuai
·       Keadaan mental
·       Kecenderungan intelektual
·       Kekuatan dan kelemahan diri
Tetapi tentu saja grafologi tidak dapat digunakan sebagai sarana memberikan gambaran masa depan seseorang (meramal). Namun, grafologi dapat memberikan gambaran mengenai cara seseorang memandang diri dan masa depan serta kecenderungan perilaku yang belum diketahuinya saat ini, namun ternyata ada dalam dirinya Salah satu keunggulan grafo-test adalah tidak dapat dibohongi. Dari tulisan tangan seseorang, melalui grafo-test dapat diketahui:

Manfaat Dari Grafo-Test
·       Recruitment
·       Tes kepribadian
·       Pembentukan tim manajemen dan peningkatan performa dari staf yang ada
·       Konsultasi untuk anak dan dewasa
·       Bimbingan mengenai bidang pendidikan dan pekerjaan yang cocok dengan kepribadian
·       Penilaian mengenai kemungkinan penipuan/kecenderungan berbohong
·       Memberikan gambaran mengenai diri sendiri agar dapat lebih mengenal dan mengembangkan diri.

 Aplikasi Dari Grafologi/Grafo-Test
·       Employment profiling
·       Human Resources Development
·       Marital compatibility
·       Psychological analysis
·       Medical diagnosis
·       Jury Screening
·       Pengusaha: mengenal calon partner bisnis dan posisi (team work)
·       Pendidikan: penjurusan
Khusus untuk usia di bawah 13 tahun, masih dimungkinkan adanya grafo terapi, yaitu untuk membentuk karakteri anak menjadi lebih baik dengan cara mengajarkan bentuk tulisan yang sesuai dengan karakter yang baik tersebut. Contoh untuk anak autis, dalam beberapa kasus setelah diterapi bisa meningkatkan konsentrasi sang anak. Sayangnya, untuk orang dewasa, terapi ini agak sulit mengubah karakter kita. Barangkali karena sudah berurat dan mengakar dalam diri kita? Tetapi tetap kita bisa memperoleh manfaat yang besar dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan diri kita masing-masing.


Contoh
Contoh 1 :
Kalau kita perhatikan semuanya menuliskan : “J. SETIONO” dengan rapi dan teratur dan tanpa salah eja. Ini menunjukkan bahwa penulisnya sedang ‘good mood’ ketika menggoreskan pena dan mungkin sambil tersenyum manis..
Contoh 2 :
Biasanya setelah menulis beberapa kalimat, kita mulai merasa capek dan bentuk tulisan bisa saja menjadi tidak konstan. Tetapi dari contoh berikut ini kita bisa melihat bahwa tulisan tetap rapi dan teratur. Jadi ini juga menunjukkan bahwa penulis dalam kondisi ‘good mood’. (hhh… lega… Kita kan nggak mau ya.. orang sedang menulis surat buat kita tapi sambil cemberut)
Selanjutnya saya menggunakan point berikut ini untuk membaca karakter penulis, yaitu:
- Condong ke kiri, kanan atau tegak lurus
- Barisan kalimat tambah naik atau turun
- Bentuk tulisan, bundar atau persegi
- Huruf ‘t’, letak garis ‘-‘ di huruf ‘t’
- Tekanan pen di kertas

Tulisan 1:
Tulisannya lurus biarpun tidak tegak lurus, di huruf ‘J’ miring ke kiri, artinya si empunya tulisan ini adalah orang yang berhati-hati dalam mengungkapkan perasaan. Kalimat yang ditulis di kertas tanpa garis ini pada bagian kata ’ya!’ tidak sebaris lurus, dan ini menunjukkan rasa optimis dan semangat yang tinggi.
Tulisan 2:
Tulisan yang satu ini, bentuknya ‘bundar’ dan ini menunjukkan bahwa penulis adalah orang yang ‘easy going’, ramah dan enak untuk diajak berdiskusi.
Tulisan 3:
Bentuk tulisannya ‘kotak’, menandakan penulisnya praktis dan tidak suka berkhayal. Sewaktu menulis, pen ditekan di kertas (kalau kertasnya tipis bisa tembus mungkin), ini pertanda emosinya cukup kuat.

Tulisan 4:
Agak susah membaca karakter dari penulis yang satu ini. Hurufnya miring ke kiri dan ke kanan, tidak konstan. Coba kita perhatikan di bagian ‘SEPERTI INI..”, huruf ‘I’ ditulis tegak lurus dan berikutnya miring ke kanan, hal ini menunjukkan karakter yang sering berubah. Penulis kadang bisa menahan emosinya tetapi lain waktu bisa sangat berapi-api.
Tulisan 5:
Tulisan yang rapi, hurufnya ‘bundar’, tegak lurus dan ditulis “mengambang”/di atas garis dan sangat lurus sebaris. Ini menunjukkan karakter yang kadang penuh emosi, orangnya sangat optimis. Posisi coretan ‘-‘ di huruf ‘t’ menunjukkan bahwa penulisnya mempunyai cita-cita yang tinggi dan penuh inisiatif.

Sifat Yang Bisa Dilihat Lewat Tulisan Seseorang:
·       Arah kemiringan huruf
  • Ke kanan = ekspresif, emosional
  • Tegak = menahan diri, emosi sedang
  • Ke kiri = menutup diri
  • Ke segala arah dalam 1 kalimat = tidak konsisten
  • Ke segala arah dalam 1 kata = ada masalah dengan kepribadiannya
·       Bentuk umum huruf-huruf
  • Bulat atau melingkar = alami, easygoing
  • Bersudut tajam = agresif, to the point, energi kuat
  • Bujursangkar = realistis, praktek berdasar pengalaman
  • Coretan tak beraturan = artistik, tidak punya standar
·       Huruf-huruf bersambung atau tidak
  • Bersambung seluruhnya = sosial, suka bicara dan bertemu dengan orang banyak
  • Sebagian bersambung sebagian lepas = pemalu, idealis yang agak sulit membina hubungan (terlebih hubungan spesial).
  • Lepas seluruhnya = berpikir sebelum bertindak, cerdas, seksama
·       Spasi antar kata
  • Berjarak tegas = suka berbicara (mungkin orang yang selalu sibuk?)
  • Rapat/Seolah tidak berjarak = tidak sabaran, percaya diri dan cepat bertindak
·       Jarak vertikal antar baris tulisan
  • Sangat jauh = terisolasi, menutup diri, bahkan mungkin anti sosial
  • Cukup berjarak sehingga huruf di baris atas tidak bersentuhan dengan baris di bawahnya = boros, suka bicara
  • Berjarak rapat sehingga ujung bawah huruf ‘y’, ‘g’, menyentuh ujung atas huruf ‘h’, ‘t’ = organisator yang baik
·       Interpretasi huruf ‘t’
  • Letak palang (-) pada kail ‘t’
§  Cenderung ke kiri = pribadi waspada, tidak mudah percaya
§  Tepat di tengah = pribadi yang kurang orisinil tapi sangat bertanggung jawab
§  Cenderung ke kanan = pribadi handal, teliti, mampu memimpin
  • Panjang kail ‘t’ menunjukkan kemampuan potensial untuk mencapai target.
  • Tinggi-rendah palang (-) pada kail ‘t’
§  Rendah = setting target lebih rendah dari kemampuan sebenarnya (kurang percaya diri atau pemalas)
§  Tinggi = setting target tinggi tapi juga diimbangi oleh kemampuan
§  Di atas kail = setting target lebih tinggi dibanding kemampuan
·       Arah tulisan pada kertas
  • Naik/menanjak = energik, optimis, tegas
  • Tetap/lurus = perfeksionis, sulit bergaul
  • Turun = seorang yang tertekan atau lelah, kemungkinan menutup diri
·       Tekanan saat menulis
  • Makin kuat tekanan, makin besar intensitas emosional penulisnya
·       Ukuran huruf
  • Makin kecil huruf yang ditulis, maka makin besar tingkat konsenterasi si penulis, begitu pula sebaliknya.
·       Sedikit tentang huruf “O”
  • Adanya rahasia ditunjukkan oleh lingkaran kecil pada huruf “O”
  • Kebohongan ditunjukkan oleh lingkaran huruf “O” yang mengarah ke kanan.

Sumber :
sumber : http://community.kompas.com/read/artikel/730