Minggu, 17 April 2011

Baiknya Minum Berapa Gelas Air Putih Setiap Pagi?


KOMPAS.com - Seorang rekan Kompas Female pernah berbagi cerita kesehariannya. Di dekat kamarnya yang terletak di lantai dua rumahnya terdapat dispenser air. Menurutnya, ia butuh dispenser itu karena setiap bangun tidur ia harus minum air setidaknya 4-5 gelas. Hal ini sudah ia lakukan sejak ia masih anak-anak. Alasannya, sejak kecil orangtuanya mengharuskan ia minum air setiap pagi sebanyak itu supaya tubuhnya melakukan detoksifikasi. Tetapi, apakah aman melakukan hal ini?

Dalam kesempatan konferensi pers kampanye "Mulai Hidup Sehat dari Sekarang" besutan Danone Aqua, dr Samuel Oetoro, MS, SpGK mengungkap bahwa dalam sehari tubuh kita setidaknya butuh asupan 2 liter air putih supaya bisa terus bergerak dan beraktivitas. "Tujuh puluh persen organ tubuh kita memiliki kandungan air. Otak mengandung air yang paling banyak, sehingga ia butuh asupan air. Jika tubuh kita mengalami dehidrasi, otak bisa mengalami keterlambatan berpikir (lemot). Tak hanya masalah kognisi (daya berpikir) yang terpengaruh ketika terjadi dehidrasi, tetapi juga masalah fisik dan mood," jelas dr Samuel.

Mengenai kebiasaan untuk minum air putih setelah bangun tidur, dr Samuel mengutarakan, "Umumnya kita tidur sekitar 6-8 jam setiap malam. Selama tidur tanpa terbangun selama itu, kita tidak minum, tentunya terjadi defisit air. Saat tidur pun tubuh terus bekerja memperbaiki sel dan terjadi pula penguapan. Memang disarankan untuk minum air putih sebanyak 2 liter dalam sehari. Tetapi ini bukan berarti diminum sekaligus. Di pagi hari, begitu bangun, minum 1-2 gelas air sudah cukup."

Apa yang terjadi jika kita minum air dalam jumlah banyak sekaligus? "Air yang kita minum akan masuk ke pencernaan lalu diserap oleh pembuluh darah. Ketika kita minum air dalam jumlah banyak secara sekaligus, yang terjadi adalah volume cairan darah akan bertambah. Darah akan melewati jantung dan ginjal. Artinya, beban kerja jantung mendadak bertambah berat, begitu juga ginjal. Dengan beban kerja yang berlebihan jika dilakukan bertahun-tahun maka akan terjadi masalah kesehatan di kemudian hari. Memang, setiap kita minum air banyak-banyak, saat tes kesehatan, seperti gula darah dan kolesterol, kesannya tidak tinggi dan terlihat normal. Padahal, itu bisa terjadi karena keduanya terlarut volume air putih. Masalah utama dan nilai gula darah atau kolesterol itu jadi tidak terdeteksi dengan benar. Minum 1-2 gelas air saja sudah cukup, karena fungsinya untuk mengembalikan cairan tubuh yang terhilang saat tidur," papar dr Samuel.

Dr Samuel mengingatkan untuk minum air cukup sekitar 2 liter per hari, kalau pun ada aktivitas berlebihan, bisa ditambahkan hingga 2,5-3 liter per hari dengan cara minum bertahap. Misal, pagi 1 gelas (250 ml), setelah sarapan 1 gelas, sebelum olahraga 1 gelas, setelah beraktivitas minum lagi, dan teruskan hingga mencapai 8 gelas per hari hingga sebelum tidur.

Diakui dr Samuel, kebiasaan untuk minum 2 liter setiap hari bukan hal yang mudah, tetapi bisa dilakukan, "Sering-sering minum secukupnya sebelum merasa haus, dan jadikan kebiasaan. Lama kelamaan secara tidak sadar otak akan memerintahkan tubuh untuk mengambil minum. Mulai dari sekarang untuk hidup sehat supaya tetap sehat hingga kemudian hari. Lakukan sekitar 6-8 minggu berturut-turut secara ketat, maka tubuh akan merasakan kebutuhannya untuk minum secara otomatis."

Penulis : Nadia Felicia |

Sumber :
http://female.kompas.com/read/2011/03/17/14221687/Baiknya.Minum.Berapa.Gelas.Air.Putih.Setiap.Pagi.

Cara Sehat Mengolah Kulit Buah


KOMPAS.com - Matthew Kadey, MSc, RD, ahli gizi dari Ontario, Canada, mengatakan, kulit buah sebenarnya bisa diolah menjadi makanan yang lezat bergizi. Berikut contoh ide makanan dari kulit buah dan sayur yang ia ungkapkan.

Kulit kentang
Sebagian besar serat yang mengenyangkan justru terletak di kulit kentang.
Olah menjadi: Keripik kentang. Tetapi, bukan digoreng. Taruh kulit kentang yang sudah dikupas pada loyang. Taburi sedikit  minyak, garam, lada hitam, dan cabai merah. Panggang di oven dengan suhu 204 derajat Celcius selama 10-15 menit, hingga garing.

Kulit apel
Apel kaya akan quercetin, antioksidan yang bisa membunuh sel kanker. Riset yang diterbitkan di Nutrition Journal menyebutkan, sebagian besar zat ini ada di kulitnya.
Tambahkan pada: Sandwich isi daging sapi dan keju. Iris kasar kulit apel, masukkan di antara lapisan daging sapi yang sudah diasapi dan keju cheddar. Panggang sebentar, hingga keju meleleh.

Kulit kiwi
Kandungan vitamin E dan flavonoidnya tinggi sekali, ampuh dalam menangkal berbagai bibit penyakit.
Tambahkan pada: Smoothies. Blender 1 buah kiwi tanpa mengupas kulitnya, campur dengan 110 gr strawberry, 236 ml jus jeruk, dan 245 gr yogurt tanpa rasa.



Kulit jeruk
Bagian ini mengandung d-limonene, senyawa penting yang dapat melindungi kita dari kanker kulit.
Tambahkan pada: Racikan sambal. Iris halus kulit jeruk. Campurkan dengan 1-2 sendok makan kacang-kacangan, tomat, dan bumbu favorit pembuat sambal.

Kulit wortel
Kandungan beta-karoten yang banyak ditemukan pada kulit wortel bagus untuk kesehatan mata, kulit, dan menjaga sistem kekebalan tubuh kita.
Tambahkan pada: Burger. Campur parutan wortel beserta irisan kulitnya dengan daging sapi untuk menciptakan rasa unik pada burger.
(Prevention Indonesia)

Sumber :
http://female.kompas.com/read/2011/03/25/08492813/Cara.Sehat.Mengolah.Kulit.Buah

Jangan "Ngopi" Sesudah Makan


KOMPAS.com — Seusai makan siang atau makan malam yang nikmat memang makin lengkap bila diakhiri dengan secangkir kopi lezat. Namun, para peneliti dari University of Guelph di Canada memperingatkan, minum kopi setelah mengonsumsi makanan berlemak bisa meningkatkan kadar gula darah hingga dua kali lipat.
Rupanya, lemak memengaruhi kemampuan tubuh untuk memroduksi insulin dan mendistribusikannya ke otot-otot sehingga memicu gula darah naik ke tingkat yang berpotensi membahayakan.

"Akhirnya kami mendapati bahwa lemak dan kopi berkafein bisa merusak komunikasi antara usus dan pankreas, yang bisa menyebabkan kita tidak bisa membersihkan gula dari tubuh dengan mudah," kata penulis studi ini, Marie-Soleil Beaudoin.

Tim peneliti mendapati bahwa mereka yang meminum dua cangkir kopi berkafein lima jam setelah mencerna minuman berlemak akan mendapati bahwa kadar gula darahnya 32 persen lebih tinggi daripada mereka yang tidak mengonsumsi makanan atau minuman berlemak. Dalam pengujian berikutnya, terlihat bahwa kadar gula darah meningkat hingga 65 persen dibandingkan ketika responden tidak mencerna lemak dan kopi berkafein.

"Kami sudah mengetahui selama bertahun-tahun bahwa orang dengan risiko diabetes tipe dua seharusnya membatasi asupan kafein. Namun, bila membatasi asupan lemak jenuh yang terdapat pada daging merah, daging olahan, dan makanan cepat saji, serta memilih kopi yang non-kafein, itu bisa memperbaiki toleransi glukosa," ujar Marie-Soleil.


Sumber: Marie Claire
http://female.kompas.com/read/2011/04/07/09422673/Jangan.Ngopi.Sesudah.Makan

9 Keuntungan Punya Payudara Mini


KOMPAS.com - Rumput tetangga memang lebih hijau. Tidak heran, wanita yang berpayudara penuh menginginkan payudara yang lebih ramping, sedangkan wanita berpayudara imut ingin melakukan implantasi payudara. Sebagian lain yang tidak terlalu resah, memilih untuk mengakali cara berpakaian untuk menciptakan kesan payudara yang lebih montok.
Dalam kenyataannya, semua wanita diciptakan berbeda. Bentuk tubuh, apalagi payudaranya, juga berbeda. Sudah sepatutnya kita mencintai tubuh kita apa adanya, dan merawatnya supaya tetap cantik dan indah dilihat. Ketika kita sudah mampu menerima diri kita apa adanya, dan menikmati bentuk tubuh yang diberikan oleh Tuhan, kita akan memperoleh kepercayaan diri. Mendapatkan keyakinan ini enggak susah, kok. Cukup dengan mengingat berbagai keuntungan yang kita rasakan dengan memiliki payudara berukuran kecil.
1. Jika payudara Anda mungil, Anda akan terhindar dari tatapan-tatapan mupeng para pria yang Anda temui di jalanan. Hal inilah yang paling dikeluhkan wanita yang memiliki payudara besar. Ketika berbicara dengan rekan sekantor atau klien, pria juga akan langsung menatap mata Anda, bukan bagian tubuh yang lain.
2. Dengan payudara yang mini, Anda bisa bebas berolahraga atau melakukan aktivitas fisik lainnya tanpa mengkhawatirkan guncangan-guncangan yang terasa tidak nyaman di bagian torso. Wanita yang berdada besar dan tidak menggunakan bra yang sesuai ukuran dan bentuk payudara akan mengalami ketidaknyamanan ini. Guncangan tersebut juga (lagi-lagi) mengundang perhatian para pria.
3. Jika rekan Anda yang berdada penuh mulai berkeluh-kesah karena payudaranya turun akibat gravitasi dan usia yang bertambah, tidak demikian dengan Anda. Wanita dengan payudara mini tidak akan khawatir payudara akan menurun, bahkan setelah mempunyai anak.
4. Tidak risih ketika harus berdesakan dengan orang-orang lain di dalam bus kota atau kereta api dalam kota. Risiko bersinggungan dengan tubuh orang lain di bagian dada (khususnya pria!) juga minim.
5. Tidak mengalami sakit punggung karena menahan payudara yang berat. Wanita yang berpayudara besar biasanya juga menderita karena tali bra yang mengikat punggung dan pundak mereka.
6. Anda bisa tidur telungkup tanpa merasakan ketidaknyamanan di bagian dada. Ketika Anda berbalik untuk telentang, kedua payudara akan kembali ke tempat di mana seharusnya, dan bukannya "terjatuh" ke samping kiri dan kanan.
7. Tidak ada supermodel yang memiliki payudara besar, karena pakaian didesain untuk wanita yang bertubuh rata-rata. Anda tidak akan mengalami kesulitan mencari atasan yang pas, hanya karena bagian dadanya tidak bisa dikancingkan.
8. Saat di rumah, Anda bisa melepas bra. Anda bisa mengurangi rasa sakit akibat kawat pada bra yang berfungsi menyangga payudara. Bahkan mungkin Anda tidak memerlukan bra yang menggunakan kawat.
9. Tidak semua pria menyukai wanita dengan payudara besar. Pria kebanyakan akan menyukai payudara yang berukuran sedang, namun Anda yang payudaranya berukuran mini pun tak perlu khawatir. Sex appeal seseorang tidak ditentukan oleh ukuran payudaranya, dan pria tahu sekali hal itu.

Penulis: Felicitas Harmandini


Sumber :
http://female.kompas.com/read/2009/09/03/11131737

3 Sebab Payudara Mini Lebih Sehat


KOMPAS.com - Perempuan memang selalu resah dengan bentuk tubuhnya, tak terkecuali payudara. Umumnya, mereka merasa kurang pede dengan bentuk payudara yang mini (meskipun banyak pula perempuan yang nggak pede karena payudaranya yang besar). Namun kecenderungan yang muncul saat ini adalah, mereka tak lagi menyembunyikan ukuran payudaranya di balik padded bra, atau bahkan implan payudara.
Ellen Shing, pemilik Lula Lu, butik lingerie online yang berspesialisasi di bra ukuran mini, mengatakan bahwa penjualan bra mininya meningkat pesat akhir-akhir ini. "Tidak semua perempuan mencari padded bra. Sebab mereka ingin tetap terlihat seperti diri mereka," katanya.
Kini, bukti-bukti ilmiah menunjukkan bahwa kekhawatiran Anda tentang payudara mini tak beralasan. Justru, payudara mini memberi banyak keuntungan.

Lebih sensitif
Payudara mini belum tentu tidak sensitif. Sebaliknya, payudara besar pun bisa saja tidak sesensitif payudara yang lebih kecil, demikian menurut penelitian dari University of Vienna. "Payudara besar memiliki jaringan lemak lebih banyak daripada jaringan kelenjar, yang merupakan bagian paling sensitif dari payudara," kata dokter spesialis seksologi, Rachael Ross, MD, PhD. "Dengan payudara yang lebih mini, kelenjar-kelenjar lebih mudah distimulasi selama foreplay, karena mereka tidak terletak di bawah lapisan lemak." Meskipun begitu, perempuan dengan payudara yang penuh juga bisa merasakan stimulasi dengan sentuhan yang lebih kuat. Selain itu, karena payudara mini bobotnya lebih ringan, Anda juga jadi bisa bergerak lebih nyaman.

Lebih mudah mendeteksi benjolan
Perempuan paling takut terkena kanker payudara. Seringkali, membayangkan untuk menjalani pemeriksaan payudara pun sudah terasa ngeri. "Dalam pemeriksaan sendiri, lebih mudah mendeteksi benjolan di balik payudara yang mini, karena lebih sedikit lapisan untuk dirasakan," kata dokter spesialis onkologi yang juga pendiri Breastcander.Org, Marisa Weiss.
Payudara yang ukurannya tidak terlalu besar juga lebih menguntungkan karena tidak membuat leher Anda lelah. Payudara yang besar tentu lebih berat, dan hal ini membebani tubuh Anda. "Beban berat bisa mengubah postur tubuh perempuan sehingga lehernya tegang, dan cenderung akan mengalami sakit kepala," kata Dr Weiss.

Terlihat lebih awet muda
Pria memang lebih cepat tersita perhatiannya bila melihat payudara besar, tetapi alasannya tidak seperti yang Anda bayangkan. Konon, di zaman "manusia gua", pria membutuhkan cara untuk menebak usia wanita. "Mereka harus mengamati tanda-tanda fisik," ujar Satoshi Kanazawa, PhD, psikolog bidang evolusi di London School of Economics. Salah satunya adalah melalui kelenjar susu.
"Payudara yang besar cenderung turun seiring bertambahnya waktu, sehingga menjadi indikator bahwa wanita tersebut lebih tua," kata Kanazawa. "Lebih sulit menilai usia perempuan jika payudaranya kecil." Payudara yang kecil juga tak mudah dipengaruhi gravitasi, sehingga akan tetap kencang lebih lama.

Penulis: Felicitas Harmandini | Editor: Dini


Sumber: Cosmopolitan
http://female.kompas.com/read/2011/04/06/10144823/3.Sebab.Payudara.Mini.Lebih.Sehat