Selasa, 19 Oktober 2010

Proses Dasar dalam Kelompok 7

∞ Penyebab Konflik

1. Interdepence
􀀩 tidak semua interdependence menyebabkan konflik, jika:
a. ada kerjasama antar anggota dalam interdepence sehingga konflik
b. ada kompetisi antar anggota dalam interdepence sehingga konflik
Deutch (1949):
􀂄 pure cooperation promotive interdependence : dengan menolong
􀂄 pure competition contrient interdependence : anggota bisa meraih tujuannya hanya jika anggota lain gagal memilihnya
2. Influence stategies
􀀩 strategi-strategi untuk mempengaruhi orang lain, ancaman, hukuman dan negatif reinforcement meningkatkan konflik
3. Misunderstanding dan misperception

Sumber :
http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf

Proses Dasar dalam Kelompok 6

C. Storming : Konflik dalam Kelompok
􀀩 Munculnya disagreement, pertengkaran dan friksi diantara anggota kelompok
yang melibatkan kata-kata, emosi dan tindakan.

∞ 5 Tahap Perkembangan Konflik

1. Disagreement
􀀩 perlu segera diindentifikasi disagreementnya:
apakah benar-benar ada atau sekedar kesalahpahaman
apakah perlu segera ditangani atau terselesaikan sendiri
jika benar-benar ada dan menyangkut beberapa faktor situasional minor
2. Confrontation
􀀩 dua orang atau lebih saling bertentangan verbal attack.
􀀩 diakhir tahap ini, tingkat koalisi (sub kelompok dalam kelompok) dimana anggota kelompok menjadi terpolarisasi (membentuk blok-blok).
3. Escalation
􀀩 pada tahap ini, anggota kelompok menjadi semakin kasar, suka memaksa, mengancam, sampai pada kekerasan fisik timbul mosi tidak percaya (distrust), frustasi dan negatif reciprocity.
4. Deescalation
􀀩 berkurang atau menurunnya konflik
􀀩 anggota mulai sadar waktu dan energi yang terbuang sia-sia dengan berdebat
Mekanisme pengolahan konflik:
a. Negosiasi : secara interpersonal sengan asumsi bahwa tiap orang akan mendapatkan keuntungan dengan adanya situasi
- distributive issues : negosiasi berhasil, satu pihak puas, pihak yang lain mengikuti karena pihak yang lain itu memiliki power
- integrative issues : negosiasi berhasil, kedua pihak merasa puas (win win solution)
b. Membangun kepercayaan : dengan mengkomunikasikan keinginan individu secara hati-hati dan harus konsisten antara apa yang diomongkan dengan perilaku aktualnya
5. Conflict Resolution
􀀩 tiap konflik sampai pada tahap ini, meskipun tidak semua pihak puas akan hasilnya.

Sumber :
http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf

Proses Dasar dalam Kelompok 5

3. Pandangan Proses Pembandingan Sosial
􀀩 Leon Festinger (1950, 1954) : orang membutuhkan orang lain karena mereka membutuhkan informasi tentang diri mereka dan lingkungan mereka dan kebutuhan akan informasi. Ini hanya dapat dipenuhi dari orang lain. Individu membandingkan diri mereka dengan orang lain tentang keyakinan, opini dan sikap mereka apakah benar, valid, sesuai.

4. Pandangan Pertukaran Sosial
􀀩 Model ketertarikan kelompok, dengan mempertimbangkan :
1. reward
2. cost
   minimax principle (berusaha untuk mendapatkan reward yang sebesar besarnya
   dan mengurangi cost yang sekecil-kecilnya).

Sumber :
http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf


Proses Dasar dalam Kelompok 4

B. Forming : Menjadi Sebuah Kelompok

1. Pandangan Psikoanalisis
Freud : orang bergabung dalam kelompok karena keanggotaan dapat
memuaskan kebutuhan dasar biologis dan psikologis tertentu.
Ada 2 proses pembentukan kelompok, yaitu:
1. Identifikasi
􀀩 energi emosi individu (libido) diarahkan ke dirinya dan orang lain. Individu menjadikan orang lain (orang tua) sebagai model egonya EGO IDEAL. Penerimaan orang tua sebagai objek kasih sayang anak akan membentuk ikatan yang kuat kepuasan melalui sense of belonging, kesalingtergantungan, perlindungan terhadap ancaman luar dan meningkatkan self development.
2. Transferen
􀀩 bagaimana pembentukan kelompok pada masa awal kehidupan individu mempengaruhi perilaku kelompok selanjutnya. Individu melihat pemimpin kelompok sebagai figur otoritas sebagaimana individu menganggap orang tuanya.

2. Pandangan Sosiobiologi
􀀩 Menurut pandangan ini, orang bergabung dengan kelompok untuk memuaskan keinginan yang kuat untuk berafiliasi secara biologis.
􀀩 Didasarkan teori evolusi dari Charles Darwin : bergabung dengan anggota lain dari satu spesies merupakan ekspresi strategi yang stabil secara evolusioner dan kultural dari individu yang dapat meningkatkan rerata kesuksesan reproduksi.

Sumber :
http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf


Proses Dasar dalam Kelompok 3

3) Tahap Pembentukan Norma

Dalam fase ketiga ini, meskipun konflik masih terjadi terus, namun anggota kelompok mulai melihat karakteristik kepribadian masing-masing secara lebih mendalam, sehingga lebih memahami mengapa terjadi perbedaan dan konflik, bagaimana berkomunikasi dengan orang-orang tertentu, bagaimana cara membantu orang lain dan bagaimana cara memperlakukan orang lain dalam kelompok. Dengan adanya pemahaman demikian, ikatan (cohesi) dan rasa percaya (trust) serta kepuasan hubungan dan konsensus diantara anggota kelompok dalam pengambilan keputusan meningkat, anggota mulai merasakan perlunya kesatuan pendapat mengenai perilaku yang boleh dan yang tidak boleh ditampilkan dalam pergaulan kelompok atau norma kelompok, agar kelompok bisa bekerja secara efektif dan efesien dalam memecahkan masalah yang dihadapi bersama.
Kondisi akhir dari tahap pembentukan norma ini adalah terciptanya suasana penuh keharmonisan dalam kelompok, sehingga hubungan antar YBI: Dinamika Kelompok 167
pribadi yang semula penuh dengan keragu-raguan dan konflik satu sama lain akibat ketertutupan diri, telah berubah menjadi sarana untuk pemecahan masalah dan penyelesaian pekerjaan kelompok. Selain itu sudah jelas pula peran apa yang harus dimainkan oleh setiap anggota dalam penyelesaian pekerjaan kelompok sesuai dengan kemampuan yang bisa ia berikan kepada kelompok.

4) Tahap Berprestasi

Kelompok sudah dibekali dengan suasana hubungan kerja yang harmonis antara anggota yang satu dengan yang lainnya, norma kelompok telah disepakati, tujuan dan tugas kelompok serta peran masing-masing anggota telah jelas, ada keterbukaan dalam komunikasi dan keluwesan dalam berinteraksi satu sama lain, perbedaan pendapat ditolerir, inovasi berkembang.

Sumber :
file.upi.edu/Direktori/A%20.../Modul-4-Dinamika%20Kelompok.pdf

Proses Dasar dalam Kelompok 2

Fase Pertumbuhan Kelompok

1) Tahap Pembentukan Rasa Kekelompokan

Pada tahap ini setiap individu dalam kelompok melakukan berbagai penjajagan terhadap anggota lainnya mengenai hubungan antar pribadi yang dikehendaki kelompok, sekaligus mencoba berperilaku tertentu untuk mendapatkan reaksi dari anggota lainnya. Bersamaan dengan tampilnya perilaku individu yang berbeda-beda tersebut, secara perlahan-lahan, anggota kelompok mulai menciptakan pola hubungan antar sesama mereka Pada tahap pertama inilah secara berangsur-angsur mulai diletakkan pola dasar perilaku kelompok, baik yang berkaitan dengan tugas-tugas kelompok, atau yang berkaitan dengan hubungan antar pribadi anggotanya, bangkan mungkin dengan kelompok-kelompok pesaing dalam berusaha.
Dalam kaitannya dengan tugas kelompok, tujuan kelompok belum jelas dan satu sama lain masih mencari-cari. Semua anggota mulai meraba-raba dan menjajagi situasi kelompok. Hubungan satu sama lainnya diliputi oleh perasaan malu-malu, ragu-ragu, dengan sopan santun yang bersifat basa YBI: Dinamika Kelompok 166
basi. Suasanya hubungan satu dengan lainnya masih terlihat kaku, namun pada umumnya setiap individu senang memperlihatkan aku-nya, dengan menceritakan berbagai keunggulan dirinya secara lengkap dan berkepanjangan. Produk akhir dari fase forming ini diharapkan terbentuknya rasa kekelompokan diantara anggotanya.

2) Tahap Pancaroba

Upaya memperjelas tujuan kelompok mulai tampak, partisipasi anggota meningkat. Sadar atau tidak sadar, pada tahap ini anggota kelompok mulai mendeteksi kekuatan dan kelemahan masing-masing anggota kelompok melalui proses interaksi yang intensif, ditandai dengan mulai terjadinya konflik satu sama lain, karena setiap anggota mulai semakin menonjolkan aku-nya masing-masing. Salah satu ciri penting dari fase ini adalah dengan berbagai cara apapun anggotanya akan saling mempengaruhi di antara satu sama lain.

Sumber :
file.upi.edu/Direktori/A%20.../Modul-4-Dinamika%20Kelompok.pdf 

Proses Dasar dalam Kelompok 1

A. Overview Proses Dasar Dalam Kelompok-Tahapan proses dasar yang terjadi   dalam kelompok


Tahap Pertumbuhan Kelompok

Manusia baik sebagai individu maupun sebagai mahluk sosial selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk memenuhi kebutuhannya itu, manusia melakukan berbagai upaya. Upaya tersebut selalu berpedoman kepada pengetahuan kebudayaan yang dimiliki dan digunakannya untuk mempersepsi suatu obyek yang dihadapinya dan setelah disertai dengan harapan-harapan tertentu terhadap obyek, kemudian ia bertindak sesuatu atau berperilaku tertentu terhadap obyek tersebut, baik berupa benda-benda maupun manusia lain. Hampir tidak ada upaya seorang individu yang tidak bersentuhan atau tidak memerlukan campur orang lain. Oleh karena itu manusia selalu memerlukan kehidupan berkelompok.
Pertumbuhan kelompok melalui beberapa fase, yaitu: fase performing (fase berprestasi), fase norming (fase pembentukan norma), fase storming (fase peralihan), dan forming (fase kekelompokan). 





Sumber :
file.upi.edu/Direktori/A%20.../Modul-4-Dinamika%20Kelompok.pdf


Minggu, 17 Oktober 2010

Psikologi Massa 4

E. Individu Dalam Massa
• Kehilangan kepribadian yang sadar dan rasional, tindakan kasar dan
irasional, menurut secar membabi buta pada pemimpin
• Melakukan hal-hal yang berlawanan dengan kebiasaan agresi

Teori frustasi-agresi dari Fuller-Miller, mengemukakan:
• agresivitas merupakan cerminan dari frustasi yang dirasakan oleh massa
• kuat lemahnya tergantung besar kecilnya hambatan dalam mencapai tujuan tersebut
Menurut Sidis, individu dalam massa akan terkena hipnotis bentuk ringan sehingga pertimbangan kritis hilang

Kondisi Psikologis Individu Dalam Massa
Menurut Gustave Le Bon, massa itu mempunyai sifat-sifat psikologis tersendiri. Orang yang tergabung dalam suatu massa akan berbuat sesuatu, yang perbuatan tersebut tidak akan diperbuat bila individu itu tidak tergabung dalam suatu massa. Sehingga massa itu seakan-akan mempunyai daya melarutkan individu dalam suatu massa, melarutkan individu dalam jiwa massa. Seperti yang dikemukakan oleh Durkheim bahwa adnaya individual mind dan collective mind, yang berbeda satu dengan yang lain. Menurut Gustave Le Bon dalam massa itu terdapat apa yang dinamakan hukum mental unity atau law mental unity, yaitu bahwa massa adalah kesatuan mind, kesatuan jiwa. Menurut Allport, sekalipun kurang dapat menyetujui tentang collective mind tetapi dapat memahami tentang pemikiran adanya kesamaan (conformity), tidak hanya dalam hal berpikir dan kepercayaan, tetapi juga dalam hal perasaan (feeling) dan dalam perbuatan yang tampak (overt behaviour).

Sumber :
http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf

Psikologi Massa 3

D. Gerakan Massa
Jenis-jenis Gerakan Massa (Danzigers)
1. Gerakan Massa Progresif
merombak norma lama, membentuk norma baru
2. Gerakan Massa Status Quo
mempertahankan norma lama (konservatif)
3. Gerakan Massa Reaksioner
orang yang bersikap untung-untungan
lebih lunak/fleksibel, tidak tegas yang penting golongannya tidak
Dirugikan

Penyebab Gerakan Massa
Salah satu pandangan berpendapat bahwa manusia itu merupakan
individu yang mempunyai dorongan-dorongan atau keinginan-keinginan yang
pada prinsipnya membutuhkan pemuasan atau pemenuhan. Tetapi dalam
kenyataannya tidak semua dorongan atau keinginan itu dapat dilaksanakan
secara baik. Dorongan atau keinginan yang tidak memperoleh pelepasan,
terdorong dan tersimpan dalam alam bawah sadar, yang pada suatu ketika akan
muncul kembali diatas sadar bila keadaan memungkinkan.
Salah satu pendapat yang dikemukakan oelh Freud bahwa struktur pribadi
manusia terdiri dari 3 bagian, yaitu das es atau the id, yaitu berupa dorongandorongan
yang pada dasarnya dorongan-dorongan tersebut membutuhkan
pemenuhan, ingin muncul dan ingin keluar. Yang kedua adalah das ich atau the
ego, yang merupakan sensor untuk menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya
terutama dengan norma-norma. Yang ketiga, yaitu das uber ich atau the
super ego, merupakan kata hati yang berhubungan dengan moral baik buruk.
Dalam kehidupan bermasyarakat adanya norma-norma tertentu yang
merupakan pedoman-pedoman yang membatsi gerak atau perilaku anggota
masyarakat. Dengan adanya norma-norma itu sebagai anggota masyarakat yang
baik tidak dapat berbuat seenaknya. Ini berarti bahwa norma-norma itu
berfungsi menyesuaikan dengan keadaan lingkungan, yaitu menyesuaikan
dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Atas dasar uraian diatas dapat dikemukakan salah satu analisis mengenai
perbuatan massa adalah berdasarkan atas faktor psikologis yang mendasarinya,
yaitu orang bertindak dalam massa atas dorongan-dorongan yang muncul dari
bawah sadar yang semula ditekannya. Karena itu bila banyak hal ditekan
merupakan suatu pertanda yang kurang baik, sebab pada suatu waktu dapat
muncul dipermukaan bila keadaannya memungkinkan, slah satu bentuk adalah
dalam massa.

Proses Dinamika Gerakan Massa
1. Pemusatan perhatian
2. Penciptaan suasana kebersamaan
3. Pusat rasa kagum dan perasaan berada pada suatu massa
4 . Pemimpin membayar massa kemana aktivitas akan massa akan dituju

Sumber :
http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf


Psikologi Massa 2

C. Massa Aktif dan Massa Pasif (Park dan Burges)
1. Massa aktif yang disebut dengan mob terbentuk karena telah adanya
tindakan-tindakan nyata, misalnya demonstrasi, perkelahian massal, dsb.
Menurut Mc Laughlin, paling tidak ada 3 kondisi yang melatarbelakangi, yaitu:
adanya problem yang cukup serius
upaya penyelesaian problem yang tertunda
adanya keyakinan dalam kelompok massa bahwa problem harus diselesaikan

Faktor-faktor yang menyebabkan massa aktif :
perasaan tidak puas
bertukar pikiran ide baru perbuatan yang selalu diulang
jika sudah matang ‘massa’
tekanan jiwa masyarakat
memuncak dan meledak
2. Massa pasif yang disebut dengan audience adalah kumpulan orangorang
yang belum melakukan tindakan nyata, misalnya orang-orang
berkumpul untuk mendengarkan ceramah, menonton sepakbola, dll.

Sumber :
http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf

Psikologi Massa 1

A. Definisi
1. Psikologi Massa
a. Psikologi massa adalah studi mengenai tingkah laku banyak orang
atau kumpulan manusia mengenai kelompok-kelompok yang
terorganisir dengan longgar sekali (Kamus Lengkap Psikologi).
b. Psikologi massa adalah psikologi yang khusus mempelajari perilaku
manusia dalam loosely organized group (Chaplin, 1972).
2. Massa adalah sekumpulan banyak orang (ratusan/ribuan) yang
berkumpul dalam suatu kegiatan yang bersifat sementara.

B. Massa Abstrak dan Massa Kongkrit (Mennicke, 1948)
1. Massa Abstrak adalah sekumpulan orang-orang yang sama sekali belum
terikat satu kesatuan, norma, motif dan tujuan.
Alasan timbul :
• ada kejadian menarik
• individu mendapat ancaman
• kebutuhan tidak terpenuhi
2. Massa Kongkrit adalah massa yang mempunyai ciri-ciri:
Ciri-ciri:
• adanya kesatuan mind dan sikap
• adanya ikatan batin dan persamaan norma
• ada struktur yang jelas
• bersifat dinamis dan emosional, sifat massa jelas

Massa Abstrak : Ego pribadi Tercermin dalam diri pemimpin
Massa Kongkret : Ego massa Kepentingan masih kritis, masih kongkret.
Antara masssa abstrak dan massa kongkrit kadang-kadang mempunyai hubungan, dalam arti bahwa masa abstrak dapat berkembang atau berubah menjadi massa yang kongkrit dan sebaliknya masa kongkrit dapat berubah menjadi massa abstrak. Tetapi ada kalanya masa abstrak bubar tanpa adanya bekas.

Sumber :
http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf

Minggu, 10 Oktober 2010

Jenis - Jenis Kelompok

1. Dyad
     kelompok terdiri dari 2 orang 
   Termasuk kelompok primer adalah kelompok yang jumlah aggotanya sedikit, walaupun tidak setiap kelompok yang anggotanya sedikit adalah kelompok primer. Hubunganantaranggota bersifat personal (saling kenal secara pribadi) dan mendalam, diwarnaioleh kerjasama, sering bertatap muka dalam waktu lama, sehingga terbangun keterlibatan perasaan yang dalam. Tujuan berkelompok adalah membangun hubungan personal itu sendiri. Contoh kelompok primer adalah keluarga dan kelompok teman sepermainan.

2. Kelompok kecil 
     kelompok primer dimana terjadi face to face, saling tergantung, ada identitas kelompok    yang sangat kuat.
   → kelompok kecil sendirinya melibatkan pula komunikasi antar pribadi. Contohnya yaitu ceramah, diskusi panel, simposium, forum, seminar, dan lain-lain.

3. Organisasi
     sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama dan struktur yang sangat jelas. 
     contohnya : kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya.

4. Massa
    → sifat temporer, mempunyai tujuan yang sama, tidak berstruktur.

5. Agregat 
    → karakteristik tertentu, tidak saling mengenal atau
pun berinteraksi. Contohnya seperti menguji fenomena individu dalam penelitian

Sumber :
www.scribd.com/.../Sifat-Bentuk-Dan-Strategi-Komunikasi